Large Rainbow Pointer

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck SUMPAH KEREN

{ Rabu, 08 Januari 2014 }

Produser : Ram Soraya, Sunil Soraya
Produksi : PT. Soraya Intercine Films
Sutradara : Sunil Soraya
 
 
Film ini berhasil membuat saya meneteskan air mata, mungkin karena terlalu larut dalam kisahnya. Aktingnya Junot dan pevita benar-benar maksimal sehingga membuat cerita menjadi lebih baik, kita bisa merasakaan tokoh yang mereka perankan. Pokokny ini adalah Film Indonesia terbaik sepanjang 2013. Film ini menunjukan banyak hal, yaitu mengenai kebudayaan minang, sastra dan yang lebih inti kisah percintaan zainudin dan hayati. Mereka berdua saling mencintai namun sepertinya alam dan seisinya tidak merestui cinta mereka, hingga pada akhirnya hayati menikah dengan aziz, pria pilihan keluarganya. Hal itu membuat zainudin benar-benar terpuruk seperti orang yang hampir gila hingga pada akhirnya ia bisa bangkit kembali dengan memulai bersastra dan mengadu nasibnya di jakarta. Akhirnya zainudin menjadi sukses dengan karya-karyanya, ia menjadi penulis yang sangat terkenal dan sukses bahkan kaya raya. Namun berbeda halnya dengan hayati, bukan kebahagiaan yang ia dapatkan setelah menikah, melainkan cobaan yang bertubi-tubi dari mulai perlakuan kasar aziz hingga ia harus kehilangan rumah untuk menutupi hutangnya. Ketika zainudin dipertemukan kembali dengan hayati dan aziz di sebuah acara, zainudin bersikap seolah-olah tak pernah terjadi apa-apa dengan hayati. Sungguh sosok yang kuat zainudin. Aziz dan hayati menumpang di rumahnya zainudin karena sudah tak memiliki rumah, betapa baiknya zainudin menerima mereka dengan senang hati. Beberapa hari kemudian aziz meninggalkan rumah zainudin untuk mencari pekerjaan dan menitipkan hayati di rumah zainudin. Pada akhirnya aziz tewas karena bunuh diri, ia menuliskan surat yang isinya permohonan maaf pada zainudin dan berusaha mengembalikan hayati pada zainudin agar zainudin mendapatkan kebahagiaan kembali. Namun tak disangka-sangka ternyata zainudin sudah tidak ingin menerima lagi hayati, meskipun sudah menikah hayati masih tetap mencintai zainudin namun zainudin sudang enggan menerima hayati (padahal dalam hatinya ia masih mencintai hayati). Adegan inilah yang membuat saya menangis, ketika zainudin benar-benar mengungkapakan kemarahnnya dan kesakitan karena cintanya pada hayati dengan kata-kata yang tegas dan sangat bermakna, hayati hanya bisa berdiam diri tanpa sepatah katapun dan menangis. Zainudin tak ingin hidup dengan hayati hingga akhirnya ia memberikan tiket kapal van der wijck dan memulangkan hayati. Hayati kembali ke padang dengan menggunakan kapal dan di tengah perjalanan kapal tersebut mengalami kecelakaan hingga memakan banyak korban termasuk hayati. Ketika di rumah sakit hayati sempat berkata-kata namun pada akhirnya meninggal dunia di pelukan zainudin. Betapa menyesalnya zainudin telah menolak hayati. Jasad hayati dimakamkan di halaman rumah zainudin dan ia membuat panti asuhan yang bernama HAYATI. 
 
 


 
 
 

0 komentar:

Posting Komentar