Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia dan PAI
Tema : Perilaku terpuji
Kelas/ semester : II/2
Alokasi waktu : 2 x35 menit
Model pembelajaran terpadu : Shared
Diagram Pembelajaran Terpadu Model Shared
I.
Standar Kompetensi
A. Standar Komptensi Bahasa Indonesia
5.
Memahami pesan pendek dan dongeng yang dilisankan
B. Standar Kompetensi PAI
8. Membiasakan
perilaku terpuji
II.
Kompetensi Dasar
A. Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia
5.1 Memahami
pesan pendek yang didengarnya kepada orang
lain
5.2 Menceritakan
kembali isi dongeng yang didengarnya
B. Kompetensi dasar PAI
8.1 Menampilkan perilaku rajin
8.2 Menampilkan perilaku tolong
menolong
8.3 Menampilkan perilaku hormat terhadap
orang tua
III.
Indikator
·
Menentukan watak tokoh dalam dongeng
·
Menyebutkan pesan yang terdapat dalam
dongeng
·
Menuliskan kembali dongeng yang
diceritakan oleh guru
·
Menceritakan kembali dongeng yang
diceritakan oleh guru
·
Siswa dapat menyebutkan contoh perilaku
rajin
·
Siswa dapat menyebutkan contoh perilaku
tolong menolong
·
Siswa dapat menyebutkan contoh perilaku
hormat kepada orang tua
IV.
Tujuan Pembelajaran
·
Melalui kegiatan mendengarkan siswa
dapat menyebutkan isi dongeng
·
Melalui kegiatan diskusi kelompok siswa
dapat menentukan watak tokoh dan pesan dalam dongeng.
·
Melalui penjelasan dari guru siswa dapat
menyebutkan perilaku terpuji .
·
Siswa dapat menunjukan perilaku rajin,
tolong menolong dan hormat kepada orang tua (guru) selama pembelajaran
berlangsung.
·
Melalui kegiatan mendengarkan siswa
dapat menuliskan kembali dongeng yang diceritakan oleh guru
·
Melalui kegiatan mendengarkan siswa
dapat menceritakan kembali dongeng yang diceritakan oleh guru
V.
Materi
Pada
suatu hari, hiduplah sebuah keluarga di pesisir pantai wilayah Sumatra.
Keluarga itu mempunyai seorang anak yang diberi nama Malin Kundang. Karena
kondisi keluarga mereka sangat memprihatinkan, maka ayah malin memutuskan untuk
pergi ke negeri seberang.
Setelah berbulan-bulan
ternyata ayah malin tidak kunjung datang.
Setelah
Malin Kundang beranjak dewasa, ia berpikir untuk mencari nafkah di negeri
seberang. Akhirnya Malin Kundang ikut berlayar bersama dengan seorang nahkoda
kapal dagang di kampung halamannya yang sudah sukses.
Desa tempat Malin terdampar adalah desa yang sangat subur. Dengan
keuletan dan kegigihannya dalam bekerja, Malin lama kelamaan berhasil menjadi
seorang yang kaya raya. Ia memiliki banyak kapal dagang dengan anak buah yang
jumlahnya lebih dari 100 orang. Setelah menjadi kaya raya, Malin Kundang
mempersunting seorang gadis untuk menjadi istrinya.
Setelah beberapa lama menikah, Malin dan istrinya melakukan
pelayaran dengan kapal yang besar dan indah disertai anak buah kapal serta
pengawalnya yang banyak.
Malin Kundang turun dari
kapal. Ia disambut oleh ibunya. Setelah cukup dekat, ibunya melihat belas luka
dilengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah ibunya bahwa yang ia dekati
adalah Malin Kundang. "Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu
lama tanpa mengirimkan kabar?", katanya sambil memeluk Malin Kundang.
Tetapi Kundang segera melepaskan pelukan ibunya dan mendorongnya hingga
terjatuh. "Wanita tak tahu diri, sembarangan saja mengaku sebagai
ibuku", kata Malin Kundang pada ibunya. Malin Kundang pura-pura tidak
mengenali ibunya, karena malu dengan ibunya yang sudah tua dan mengenakan baju
compang-camping. "Wanita itu ibumu?", Tanya istri Malin Kundang.
"Tidak, ia hanya seorang pengemis yang pura-pura mengaku sebagai ibuku
agar mendapatkan harta ku", sahut Malin kepada istrinya. Mendengar
pernyataan dan diperlakukan semena-mena oleh anaknya, ibu Malin Kundang sangat
marah. Ia tidak menduga anaknya menjadi anak durhaka. Karena kemarahannya yang
memuncak, ibu Malin menengadahkan tangannya sambil berkata "Oh Tuhan,
kalau benar ia anakku, aku sumpahi dia menjadi sebuah batu". Tidak berapa
lama kemudian angin bergemuruh kencang dan badai dahsyat datang menghancurkan
kapal Malin Kundang. Setelah itu tubuh Malin Kundang perlahan menjadi kaku dan
lama-kelamaan akhirnya berbentuk menjadi sebuah batu karang.
Pesan yang terdapat
dalam dongeng :
· Perilaku
rajin bekerja yang ditujukan malin
kundang dan ibunya sesuai dengan perilaku Rasulullah SAW yang rajin berdagang ,
dalam agama islam juga disebutkan dalam hadist yang berbunyi : utlubil ilma walau bi shin yang artinya
tuntutlah ilmu sampai ke negeri China
Oleh karena itu kita
harus mempunyi sifat rajin. Misalnya rajin belajar, rajin menabung, rajin
membantu orang tua, dsb.
· Perilaku
tolong-menolong dalam kebaikan yang di tunjukan dalam dongeng saat malin
terdampar dan ditolong oleh warga. Kita juga harus memiliki sikap
tolong-menolong dalam kebaikan sebagaimana yang disebutkan dalam ayat Al-Quran yang berbunyi: fastabikul khoirot yang artinya
berlomba-lombalah dalam kebaikan
· Perilaku
hormat pada orang tua,sepertiyang terdapat pada dongeng disebutkan malin adalah
sosok anak yang durhaka pada orang tua,jadi perilaku tersebut tidak boleh di
tiru. Sebaiknya ita harus menghormati orang tua seperti yang terdapat potongan pada ayat Al-Quran surat Al-israa ayat 23 yang berbunyi : wa la takullahuma uff yang artinya dan janganlah kamu mengatakann ah
pada orang tuamu.
VI.
Pendekatan, model pembelajaran, Metode,
Sumber
Pendekatan : Keterampilan
Proses
Model
pembelajaran : Terpadu (shared)
Metode : Mendongeng, Tanya jawab, diskusi,
demonstrasi
Sumber :
1. KTSP 2006 Bahasa Indonesia kelas 2 SD dan Pendidikan
Agama Islam kelas 2 SD
2. Ismoyo dan Romiyatun. 2008. Aku Bangga Bahasa
Indonesia Sekolah Dasar kelas 2. Jakarta
: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
3. Internet
4. AL-Quran
VII.
Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan
awal
·
Guru membuka pembelajaran dengan
basmalah
·
Guru dan siswa berdoa bersama-sama
·
Guru mengecek kehadiran siswa
·
Guru menyampaikan bahan apersepsi
·
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan
inti
· Guru menunjukan gambar yang telah
disiapkan mengenai dongeng malin kundang dan siswa memperhatikan
·
Siswa mendengarkan dongeng Malin Kundang
yang dibacakan oleh guru
·
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
·
Masing-masing kelompokberdiskusi untuk
menentukan watak tokoh dalam dongeng malin kundang
·
Masing-masing kelompok berdiskusi untuk menentukan pesan yang terdapat dalam dongeng
malin kundang
· Perwakilan kelompok maju ke depan kelas
untuk menyampaikan hasil diskusi mengenai watak dan pesan dari dongeng malin
kundang
·
Siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan
hasil kerja kelompok siswa
· Siswa secara individu menuliskan kembali
dongeng malin kundang dengan bahasanya sendiri
·
Siswa membacakan dongeng yang telah
ditulisnya di bangku masing-masing
· Guru memeberikan kesempatan kepada siswa
untuk maju kedepan kelas untuk menceritakan kembali dongeng yang telah
ditulisnya
c. Kegiatan
akhir
·
Siswa dan guru menyimpulkan pesan-pesan
yang terkandung dalam dongeng malin kundang
·
Guru memberikan soal evaluasi
·
Guru menutup pembelajaran
VIII.
Penilaian Hasil Belajar
Ø Prosedur
tes: Tes proses dan tes hasil
Ø Jenis
tes : Tes lisan dan tes tertulis
Ø Bentuk
tes : Uraian
Tugas ini disusun oleh
1. Aisah (1003702)
2. Anggi Nurani
3. Andri Yoga
Tugas ini disusun oleh
1. Aisah (1003702)
2. Anggi Nurani
3. Andri Yoga
3 komentar:
teh aiiis makasih bangget,, ngebantu banget matkulnya bu nina,,
brrti skmpus ya kita? hhi.. klas apa? iya sama-sama :D
kenapa tidak ada evaluasinya kak
Posting Komentar