Large Rainbow Pointer

Trayek Damri Kalapa Tanjungsari menjadi Kalapa Jatinangor

{ Minggu, 02 Juni 2013 }
Setelah angkot 04 demo beberapa kali akhirnya keinginan mereka yang egois itu direalisasikan. Keputusan yang sangat mengecewakan, kenapa damri jurusan Kebon Kalapa - Tanjungsari harus berubah menjadi Kebon Kalapa - Jatinangor ? Semua ini karena keinginan para supir angkot 04 (angkot coklat) yang menginginkan damri hanya sampai Jatinangor dan tidak boleh ke Tanjungsari. Apabila damri terus memaksakan diri sampai Tanjungsari pasti akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, pasti damri akan diperlakukan buruk oleh para supir angkot dan keamanan para penumpang damri akan terancam (mungkin dibaledogan damrina). Para supir angkot berpendapat bahwa wilayah Tanjungsari adalah wilayah angkot 04 dan damri tidak boleh melewati wilayah Tanjungsari lagi. Yang saya heran kenapa sih baru sekarang protesnya ? kenapa baru sekarang demonya ? kenapa gak dari dulu aja ? DAMRI itu udah ada dari tahun 1998. Kenapa harus menyalahkan damri kalau penumpang berkurang ? semua itu bukan karena damri tapi karena para penumpang sudah banyak yang beralih menggunakan motor. Jangan saling menyalahkan dong kalau penumpang berkurang, damri juga sama kali penumpangnya berkurang, apalagi setelah tuntutan supir angkot dikabulkan  penumpang damri menjadi merosot ( penumpang-damri-merosot ) terus angkot jadi banyak penumpang, bahagia dong supir angkot ? Bahagia di atas penderitaan orang lain. Semua penumpang itu telah terbiasa menggunakan damri karena biaya ongkosnya sangat terjangkau terutama untuk kalangan menengah ke bawah. Memang sih tidak semua supir angkot menginginkan hal ini tapi kebanyakan dari mereka pasti setuju bahwa damri jurusan kalapa tanjungsari harus diubah.

Dengan adanya keputusan itu tentunya banyak sekali pihak yang sangat dirugikan terutama perusahaan damri itu sendiri dan juga para penumpang yang selalu menggunakan damri.  Penumpang damri akan menurun drastis karena kebanyakan berasal dari Tanjungsari dan bukan dari jatinangor. Penumpang damri Kalapa - Tanjungsari bukan hanya para pelajar atau mahasiswa namun kebanyakan dari mereka adalah para pekerja atau para pedagang. Pedagang yang menjadi penumpang damri itu biasanya pedagang yang selalu bawa "tanggungan" seperti tukang tahu sumedang, tukang peuyeum, tukang jagung, tukang mainan, tukang balon dan sebagainya. Mereka telah menggunakan damri selama bertahun-tahun dan sekarang mereka mengeluh karena damri tidak di Tanjungsari lagi. Mereka mengatakan dengan menggunakan angkot 04 mereka harus mengeluarkan uang tambahan untuk membayar ongkos. Para pedagang dari Tanjungsari harus naik angkot 04 sampai Jatinangor, baru mereka bisa naik damri. Saya sangat TIDAK SETUJU damri jurusan kalapa tanjungsari jadi kalapa jatinangor. Saya yakin pasti damri banyak memiliki dukungan untuk mempertahankan jurusan kalapa tanjungsari, terutama dari masyarakat yang menggunakan damri namun pendukung damri tentunya tidak akan berani menentang keinginan para supir angkot yang begitu keras, para supir angkot sekarang sudah bergabung dengan suatu komunitas ....  sehingga mereka menjadi berani demo dan terus menantang. Keputusan ini merugikan banyak pihak namun menguntungkan untuk para supir angkot, rasanya tak adil.

0 komentar:

Posting Komentar