Niatnya waktu itu mau liburan, mau ngerefresh otak. Jadi ikut acara mamah ke Jakarta ke TMII, Snowbay dan mesjid kubah emas. Berangkat kesana itu rombongan ada 3 bus dan berangkat pukul 05.00. Ketika selesai liburan ya lumayanlah otak udah fresh lagi nih.
Setelah dua hari dari itu saya nyari dompet niatnya mau jajan dan ternyata dompet yang saya gak ada !!!!!!!!! Bodohnya saya baru nyadar dompet hilang setelah dua hari. Udah dicari di berbagai sudut di kamar, udah diacak-acak dan ternyata gak ketemu juga. Lalu saya mengingat-ingat dimana dompet saya berada. Seingat saya terakhir memegang dompet di kubah emas. Dalam dompet tersebut ada uang, SIM, STNK, ATM, KTM, Kartu penting lainnya. Aduh setress pokona mah. Akhirnya saya dimarahi oleh mamah dan saya pun menangis seharian. Saya bingung harus kemana mencari dompet itu, dari pagi sampai malam saya hanya bisa menangis meratapi dompet saya yang hilang . Mata saya sudah bengkak seperti orang yang sudah ditonjok-tonjok. Sejak hari itu saya langsung searching nomor mesjid kubah emas, karena seingat saya terakhir memegang dompet disana ya kali aja tertinggal disana. Saya juga googling cara membuat STNK karena hilang, dan ternyata sangat rumit sekali banyak ini itunya. Sudah pasrah pokoknya, saya udah ngebayangin hari-hari ke depannya pasti akan sibuk kesana-kemari mengurus STNK baru. Dan mengurusi ATM dan KTM yang hilang.
Keesokan harinya saya berniat mendatangi kantor polisi untuk membuat surat kehilangan. Tapi sebelum berangkat tiba-tiba ada yang menelfon saya dengan nomor tak dikenal Dan ternyata itu adalah Ibu Perpustakaan di kampus (UPI). Ibu perpus mendapatkan berita bahwa ada yang menemukan dompet saya. Kata Ibu perpus ada yang menghubungi no perpus UPI dan memberitahu bahwa telah menemukan dompet atas nama saya. (Jadi di kartu perpus ternyata dicantumkan no telpon perpus , setelah seseorang itu menelpon perpus, Ibu perpus langsung mencari no telepon saya melalui data yang ada di akademik). Singkat cerita akhirnya saya mendapatkan nomor ibu yang menemukan dompet saya dari Ibu perpus. Saya langsung menghubungi nomor itu dan ternyata ibunya ramah sekali, nama ibu itu Ibu Linda. Akhirnya Ibu Linda menyuruh saya datang ke rumahnya hari itu juga karena esok harinya Ibu Linda akan pergi bekerja. Rumahnya ada di daerah Kampung Tiwulandu-Citumang-Banjaran-Pangalengan . Saya tidak tahu dimana tempat itu, pada saat itu saya langsung menghubungi laki-laki yang saat itu menjadi pacar saya untuk memintanya mengantar saya ke rumah Ibu Linda. Dia juga sama tidak tahu alamat itu ada dimana, dengan bermodalkan nekat akhirnya kami pergi kesana.
Saat perjalanan kami dilanda kebingungan ternyata tempatnya jauh sekali. Dari pasar Banjaran pun ternyata masih jauh lo, hampir dekat dengan pangalengan ternyata. Udah gitu rumah Ibu Linda itu nyungseb banget. Sepanjang jalan Bu Linda terus menanyakan kabar saya, sudah di posisi mana dan sebagainya, pokoknya ini Ibu Linda baik banget, sumpah. Kebayang dong aku dan dia mencari alamat cuma bermodal nekat aja, dan cuma ngandelin petunjuk jalan lewat sms aja. Tapi akhirnya kami menemukan rumah ibu itu penuh dengan perjuangan dan sempet nyasar juga.
Perjalanan menuju rumah Ibu Linda melewati perkampungan, persawahan, jalanan yang sepi, dan kebon awi yang panjang. Serem deh pokoknya. Dan rumah Ibu Linda itu di ujung banget dekat kebon awi. Akhirnya saya disambut hangat dan ramah oleh Ibu Linda disana. Keluarga Ibu Linda begitu baik. Saya dijamu dengan makanan dan sambutan hangat. Beberapa lama kemudian Ibu Linda memberikan dompet saya. Dan ternyata benar itu dompet saya, semua uang dan kartu penting utuh semuanya. Alhamdulillah. Pokoknya bahagia sekali dompet saya tidak jadi hilang . hehehe..
Saya dan Ibu Linda berbincang-bincang mengenai kronologis ketemunya dompet ini, jadi yang nemuin dompet ini adalah suaminya. Ternyata suaminya itu adalah supir, seorang supir sebuah travel. Saya juga sempat bingung ko bisa nemu dompet saya emang dimana nemunya ya ? Dalam pikiran saya oh mungkin suaminya ini sama lagi traveling jg kemarin-kemarin ke Jakarta. Setelah ditanya-tanya sampai detail akhirnya saya menemukan titik temunya juga, ternyata suaminya itu adalah Supir mobil travel yang saya naiki saat itu juga. Whaaaaaattt ??? Ya ampun konyol banget ihhhhhh, saya kira yang menemukan dompet saya itu orang yang lagi lewat dan nemu di jalanan. Kata Bu Linda suaminya menemukan dompet itu saat membersihkan mobilnya. Aduh bodor banget, hahahaha. Jadi kayanya dompet saya jatuh di mobil ke bawah jok kayanya, dan saya tidak ingat sedikit pun. Parah !!!! Berarti suami Ibu Linda juga orang baik yah, suaminya itu orang yang jujur, kalau gak jujur mh meureun moal kieu jadina, duh konyol banget kan !!
Aduh pokoknya saya sampaikan berjuta-juta terima kasih untuk Bu Linda dan suaminya yang telah menjaga baik-baik dompet saya selama berhari-hari dan udah berbuat baik sama saya, makasih banyak yaaaaaa Bu Linda :)) Ternyata masih ada ya orang yang jujur kaya Bu Linda di zaman gini.
Makasih juga buat kamu udah mau nganter aku nyari rumah Ibu Linda, udah mau panas-panasan, cape-capean dan udah mau aprak-aprakan nyari rumah Ibu Linda, makasih semuanya.
0 komentar:
Posting Komentar