Large Rainbow Pointer

Peristiwa Cadas Pangeran Sumedang

{ Selasa, 25 Desember 2012 }

Cadas pangeran tempo dulu
Sangat menyeramkan penuh dengan bebatuan (cadas)
dan penuh dengan pepohonan


Cadas Pangeran masa sekarang

Pada tahun 1811 masa pemerintahan Gubernur Jenderal William Daendels, memerintahkan semua bupati di  tanah Jawa untuk membantu pembangunan jalan pos antara Anyer dan Banyuwangi. Di Sumedang jalan pos tersebut harus melalui cadas yang keras. Pangeran Kornel/ Pangeran Kusumadinata mengajak rakyatnya untuk membantu pelaksanaan pembuatan jalan pos tersebut.  Pada tanggal 26 November 1811 mulailah pembobokan gunung cadas, rakyat Sumedang pun menjadi korban “kerja paksa” Belanda, banyak rakyat menjadi korban akibat sulitnya medan jalan yang dibuat dengan peralatan seadanya. Pembangunan jalan tidak selesai pada waktunya. Daendles meminta bupati agar rakyat dikerahkan habis-habisan, Pangeran Kusumadinata menolak karena tidak tega melihat rakyatnya menderita.
Ketika Daendels memeriksa pembuatan jalan tersebut, Pangeran Kusumadinata menunggunya. Sewaktu Daendels menyodorkan tangan kanannya untuk mengajak bersalam, Pangeran Kornel menyambutnya dengan tangan kiri sedangkan tangan kanan memegang keris Nagasastra. Semula Daendels marah karena sikap buapti dianggap kurang ajar. Akan tetapi setelah mendengar penjelasan dari pangeran kusumadinata bahwa ia berani membantah perintahnya demi membela rakyatnya yang menjadi korban kerja paksa Daendels.  Akhirnya Daendels memerintahkan pasukan zeni Belanda untuk membantu menyelesaikan pembuatan jalan dengan menggunakan dinamit membobok gunung cadas, akhirnya tanggal 12 Maret 1812 pembangunan jalan pos di Sumedang selesai, sehingga daerah itu disebut “Cadas Pangeran”


Sumber :  Buku insun medal insun mandangan "Sumedanglarang"
               ( R. Abdul latief, R. Supian Apandi, R Luky Dj. Sumawilaga )
               2008



0 komentar:

Posting Komentar